Si kuning panjang
Aku tak perduli
Ketika mereka membuli
Aku tak perduli
Ketika mereka berkata “itu-itu lagi”
Ini dia si kuning panjang
Sarapanku dikala pagi
Nikmat yang tiada tara
Bagai sehari jadi raja
Lucu rasanya
Hidup sendiri dan orang tua
Dulu serba siap
Dulu serba enak
Aku tak menyalah
Bila sarap-sarapanku seperti si kuning ini
Aku tak menyesal
Bila ia mengenyangkan bulat badanku
Karenanya ku masih
bisa kenyang
Karenanya ku bersyukur
Dan tidak kebuluran
Meratap kemiskinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar