Rabu, 01 Maret 2017

Dinasti wisata Kalimantan Barat, Bukti Jamur Bengkayang

Bukit Jamur Bengkayang, Wisata Menantang,
Tarif Suka-Suka







 PBSI, Jurnalistik-  seketika aku membuka mata. Semangatku mengobar. Pagi hari ini akan  ada pertualangan bersama teman sekampungku. Menuju Bukit Jamur atau bukit batu. Tempat wiata yang menawarkan pemandangan lauta awannya di pagi hari, namun penuh tantangan bagi para pendaki. Berharap suasana perbukitan di kota Bengkayang membuat rasa lelah dan bosan diperjalanan menjadi hilang seketika.
Kami memacu motor dari Pontianak menuju tempat wisata Bukit Jamur, kota  Bengkayang. Perjalanan dari pontianak menuju kota Bengkayang diperkirakan sekitar 3 jam menggunakan sepeda motor. Menuju Bukit Jamur, kami harus berhenti di sebuah desa yang mana tempat kami menitip kendaraan kami, tepatnya di desa Sebalo, kabupaten bengkayang. Dari desa sebalo menuju perumahan warga yang berada di kaki Bukit Jamur, sekitar 15 menit. Dari rumah warga, kami mulai pendakian ke Bukit Jamur, yang diperkirakan sekitar dua jam.
Sekitar pukul 3 sore mulai pendakian. Diperkirakan sekitar pukul 5 sore kami sampai di Bukit Jamur. Sungguh perjalanan yang sangat melelahkan. Perjalanan yang memakan waktu cukup melelahkan namun perjalanan kami hampir terbayarkan. Canda dan tawa mewarnai perjalanan kami menuju bukit yang terkenal dengan lautan awan itu. Rasa tidak sabar pun semangkin menggebu-gebu.  Ketika mata menyaksikan sajian alam dan keindahan yang sangat menakjubkan. Bukit Jamur menawarkan tantangan bagi para pendaki. Semua itu diilakukan untuk melihat lautan awan di pagi hari.
Pendakian terasa semangkin sangat melelahkan. Apalagi jalur yang dilewati bukan jalur yang biasa dilewati pengunjung Bukit Jamur. Yakni, bukan jalur tangga. Medan yang dilewati berupa tanah perbukitan yang di sekelilingnya hanya ada rerumputan ilalang dan semak-semak. Ketika mendaki, tangan-tangan kami hanya mengandalkan ilalang yang hidup di sekeliling. Untuk pegangan agar tidak terpeleset. Karena medan yang dilewati akan licin apabila diguyur hujan. Ketika mendaki sempat turun hujan meskipun hanya gerimis namun cukup membuat tanah yang dipijak menjadi licin. Sempat beristirahat di sepanjang perjalanan. Kemudian melanjutkan perjalanan agar sampai disana agar  tidak terlalu malam.  Sungguhh perjalananan yang sangat menantang.
Bukit Jamur merupakan satu di antara bukit yang ada di kota Bengkayang. Bukit ini terhampar bebatuan yang cukup besar. Tidak heran, beberapa pengunjung menyebutnya dengan bukit batu. Lokasi Bukit Jamur ini terletak di kabupaten Bengkayang, tepatnya di  kelurahan Bumi Emas Jaku Malunu. Jarak buki jamur kurang lebih 6 km dari pusat kota Bengkayang. Untuk mencapai ke lokasi tersebut kurang lebih memakan waktu 1 sampai 2 jam berjalan kaki. Letak lokasi Bukit Jamur dianggap sangat strategis sehingga tidak heran, banyak para pengunjung ke lokasi Bukit Jamur.
Berkenaan dengan tarif masuk ke Bukit Jamur, tidak ada tarif tertentu yang ditentukan oleh pemerintah setempat. “Tidak ada tarif yang ditentukan untuk masuk ke lokasi Bukit Jamur”, ujar gadis berkacamata itu. Kebanyakan pengunjung mengatakannya hnaya ada tarif suka-suka. Cukup hanya membayar kepada warga yang bersedia untuk menampung kendaraan kami untuk semalam. Hal ini  juga yang membuat Bukit Jamur menjadi objek wisata alternatife bagi mereka yang suka tantangan dan biaya murah namun menawarkan pemandangan yang sangat menakjubkan.
Di atas bukit, para pengujung akan mengabadikan momen indah dengan berfoto atau saat ini  terkenal dengan berselfie. Baik itu hanya memfoto pemdangan lautan awan, atau berfoto bersama dengan teman-teman. Objek alam yang natural dan sangat fresh membuat para pendaki tidak lupa untuk mengabadikan momen saat di Bukit Jamur.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar