NAMA:
AFRIYANTI
NIM:
F1011131055
FKIP
UNTAN
Struktur
dan Jenis-Jenis Paragraf
1. Struktur
paragraf
Penyusunan struktur
paragraf didasarkan pada dua hal. Pertama, berdasarkan berbagai kemungkinan
kelengkapan unsur paragraf. Kedua, berdasarkan berbagai kemungkinan posisi
unsur paragraf.
Kelengkapan unsur
paragraf menyangkut semua unsur yang ada dalam suatu paragraf. Kemungkinan
pertama, semua unsur, yaitu (1) transisi, (2) kalimat topik, (3) kalimat
pengembang, (4) kalimat penegas ada dalam paragraf. Kemungkinan kedua, hanya
tiga unsur yang ada, yaitu (1) transisi, (2) kalimat topik, (3) kalimat penegas
atau (1) kalimat topik, (2) kalimat pengembang, dan (3) kalimat penegas.
Kemungkinan ketiga, dua unsur yang muncul dalam paragraf, yaitu (1) kalimat topik
dan (2) kalimat pengembang (Tarigan, 2008: 17).
a. Kemungkinan
pertama
Kemungkinan pertama,
paragraf yang memiliki unsur lengkap. Susunannya adalah transisi (berupa kalimat),
kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Berikut contoh paragraf
kemungkinan pertama, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut;
transisi (1); kalimat topik (2); kalimat pengembang (3), (4), dan (5); kalimat penegas (6).
(1) Suatu karangan
biasanya mengandung tiga bagian utama, yakni bagian pendahuluan, bagian isi,
dan bagian penutup. (2) Setiap bagian tersebut mempunyai fungsi yang
berbeda-beda. (3) Bagian pendahuluan mempunyai fungsi sebagai salah satu
diantara fungsi untuk menarik minat pembaca, mengarahkan perhatian pembaca,
menjelaskan secara singkat tema karangan, menjelaskan bila dan di bagian mana
suatu halakan dibicarakan. (4) Fungsi bagian isi, antara lain, penjelasan
terperinci terhadap apa yang diutarakan di bagian penddahuluan. (5) Fungsi
bagian penutup adalah kombinasi dari fungsi untuk memberikan simpulan,
penekanan bagian-bagian tertentu, klimaks, melengkapi, dan merangsang pembaca
mengerjakan sesuatu tentang apa yang sudah dijelaskan atau diceritakan. (6)
Jadi, setiap bagian utama karangan mempunyai fungsi tertentu.
b. Kemungkinan
kedua
Kemungkinan kedua
adalah sama dengan kemungkinan ke- 1, tetapi transisinya berupa kata.
Susunannya adalah transisi (berupa kata), kalimat topik, kalimat pengembang,
dan kalimat penegas. Berikut contoh paragraf kemungkinan pertama, dengan
unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut; transisi (1); kalimat topik
(2); kalimat pengembang (3), (4), (5), dan
(6); kalimat penegas (7).
(1)Di mana-mana, (2) anggota
masyarakat mem-bicarakan kenaikan harga. (3) Ibu-ibu, sambil belanja di pasar,
menggerutu tentang belanja dapur yang semangkin meningkat. (4) Bapak-bapak di
kantor asyik memperbincangkan efek kenaikan harga BBM terhadap pengeluaran
sehari-hari. (5) Pengusaha bus sibuk mengalkulasi harga penyesuaian karcis
penumpang bus. (6) Abang becak secara diam-diam sepakat menaikan tarif becak
menjadi du kal lipat. (7)Pendek kata, semua orang membicarakan akibat kenaikan
harga BBM.
c. Kemungkinan
ketiga
Kemungkinan ketiga
adalah paragaraf yang memiliki tiga unsur. Susunannya adalah kalimat topik,
kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Berikut contoh paragraf kemungkinan
ketiga, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut; kalimat topik
(1); kalimat pengembang (2), (3), (4), dan (5); kalimat penegas (6).
(1)Nasib pegawai negeri
berangsur-angsur akan diperbaiki. (2)Penghasilan mereka sejak tahun 2014 sudah
beberapa kali dinaikkan. (3) Dosen, kepala SD, SMP, dan SMA serta tenaga
peneliti bahkan sudah diberikan tunjangan fungsional. (4)Perumahan bagi pegawai
negeri berangsur-angsur ditambah dengan bantuan BTN. (5)Jaminan kesehatan,
walaupun belum sempurna, sudah dilaksanakan melalui penggunaan asuransi
kesehaatan (Askes). (6)Banyak upaya yang telah, sedang dan akan dilaksakan oleh
pemerintah untuk perbaikan nasib pegawai negeri.
d. Kemungkinan
keempat
Kemungkinan keempat,
paragraph yang memiliki tiga unsur.
Susunannya adalah transisi (berupa kata), kalimat topik, dan kalimat
pengembang. Berikut contoh paragraf kemungkinan ketiga, dengan unsur-unsur
paragraf terperinci sebagai berikut; transisi (1); kalimat topik (2); kalimat
pengembang (3), (4), (5), (6) dan (7).
(1)Umumnya, (2)orang yang akan
istirahat memilih tempat yang sejuk dan jauh dari keramaian. (3)Pilihan pertama
adalah puncak dan sekitarnya.(4) Selain itu, di Lembang yang sejuk dan segar.(5)
Orang-orang di sekitar Surabaya akan memilih Malang sebagai tempat istirahat.
(6)Di daerah Medan, boleh pilih Bandar Baru atau Brastagi. Di daerah Cirebon,
orang tentu saja akan beristirahat di Linggarjati.
e. Kemungkinan
kelima
Kemungkinan kelima,
sama dengan kemungkinan yang keempat, tetapi transisinya berupa kaalimat.
Susunannya adalah transisi (berupa kalimat), kalimat topik, dan kalimat
pengembang. Berikut contoh paragraf kemungkinan kelima, dengan unsur-unsur
paragraf terperinci sebagai berikut; transisi (1); kalimat topik (2); kalimat
pengembang (3), (4), dan (5).
(1)Tugas universitas atau
institut di Indonesia melaksanakan “Tri Dharma Perguruan Tinggi”. (2)Tri Dharma
Perguruan Tinggi meliputi bidang pengajaran dan pendidikan serta penelitian dan
pengabdian masyarakat. (3)Bidang
pengajaran dan pendidikan meliputi tugas melaksanakan perkuliahan, penataran,
atau pun crash program.(4) Di bidang
penelitian, para staf pengajar diwajibkan mengadakan penelitian untuk
mengembangkan atau pun memanfaatkan ilmu pengetahuan.(5) Di bidang pengabdian
masyarakat, masyarakat perguruan tinggi harus mendarmabaktikan ilmunya bagi
kepentingan masyarakat, seperti memberikan penyuluhan, penataran, dan saran-saran.
f. Kemungkinan
keenam
Kemungkinan keenam,
paragraf memiliki dua unsur. Susunannya adalah kalimat topik dan kalimat
pengembang. Berikut contoh paragraf kemungkinan keenam, dengan unsur-unsur
paragraf terperinci sebagai berikut; kalimat topik (1); kalimat pengembang (2),
(3), (4), (5) dan (6).
(1)Pekerjaannya bertumpuk-tumpuk.
(2)Draf peraturan akademik baru setengah jadi.(3) Tugas menyusun proposal
penelitian belum satu pun digarapnya. (4) Tiba-tiba, datang tugas baru, yaitu
menyusun tata tertib di kantornya. (5) Pekerjaan tersebut belum selesai, muncul
pula tugas tambahan menyediakan bahan untuk penataran minggu depan.(6)
Pekerjaan mengajar juga harus dilaksanakannya setiap 6 jam seminggu.
g. Kemungkinan
ketujuh
Kemungkinan ketujuh,
paragraf yang memiliki dua unsur. Susunannya adalah kalimat pengembang dan
kalmat topik. Berikut contoh paragraf kemungkinan ketujuh, dengan unsur-unsur
paragraf terperinci sebagai berikut; kalimat pengembang (1),(2), (3), (4), (5)
dan (6); kalimat topik (7).
(1)Menghentikan bola dengan dada
dan kaki dapat ia lakukan secara sempurn.(2) Tembakan kaki kanan dan kaki kiri
selalu tepat arhnya dank eras. (3)Sundulan kelapanya sering memperdayakan
kipper lawan. (4)Bola seolah-olah menurut kehendaknya.(5) Larinya cepat bagikan
kijang. (6) Lawan sukar unuk mengambil bla dari kakinya.(7) Robi benar-benar
pemain bola jempolan.
h. Kemungkinan
kedelapan
Kemungkinan kedelapan,
paragraf yang memiliki dua unsur. Susunannya adalah kalimat pengembang dan
kalimat topik, tetapi kembali lagi ke kalimat pengembang. Berikut contoh
paragraf kemungkinan kedelapan, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai
berikut; kalimat pengembang (1), (2), (3), (4), dan (5); kaliimat topik (6);
kalimat pengembang (7), (8), (9), dan (10).
(1)Tingkah lakunya menawan.
(2)Tutur katnya juga sopan. (3)Murah senyum dan jarang marah. (4)Tidak pernah
berbohong. (5)Tidak mau membicarakan perihal orang lain. (6) Memang, Nisa gadis
pujaan. (7)Tambahan lagi, wajah yang cantik. Pandai pula berdandan.(8) Otaknya
cukup encer. (9) Mudah diajak bicara. (10) Ramah terhadap siapa pun.
2. Jenis-jenis
paragraf
a) Paragraf
deduksi
Paragraf deduksi adalah paragraf yang berpolakan umum ke khusus, dan kalimat topiknya terletak di awal paragraf. Kalimat topik tersebut
dikembangkan dengan pemaparan atau pun deskripsi sampai bagian-bagian kecil sehingga pengertian kalimat topik yang
bersifat umum menjadi jelas. Berikut contoh paragraf deduksi atau deduktif.
Harga sebagian
barang pokok bergerak naik. Beras seminggu lalu beharga Rp5.000,00/kg kini berubah
jadi Rp6.500,00/kg. gula pasir melonjak dari Rp5.500,00/kg menjadi
Rp6.500,00/kg. minyak kelapa mengalami penaikan yang sangat tinggi mencapai
Rp12.000,00/liter dari seebelumnya. Terigu kini mencapai Rp7.000,00/kg,
sedangkan minggu lalu masih Rp5.000,00.
Contoh
di atas memperlihatkan bahwa kalimat pertaa merupakan kalimat topik. Hal ini
terlihat pada pernytaannya yang merangkum semua pernyataan dalam paragraf
tersebut. Semtara itu, kalimat-kalimat selanjutnya merupakan kalimat
pengembangan dari kalmia topik tersebut.
b) Paragraf
induksi
Paragraf induksi adalah paragraf yang pola
pengembangannya dari khusus ke umum, dan kalimat topiknya terletak di akhir
paragraf. Paragraf ini dimulai dengan penjelasan bagian-bagian konkret atau
khusus yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang. Sampai pada simpulan
yang dinyatakan sebagai kalimat topik pada bagian akhir paragraf. Berikut
contoh paragraf induksi atau induktif.
Hari ini, jam
meja yang biasanya berdering pukul 08.00 untuk membangunkan Kiki, diam membisu
karena lupa diputar. Akibatnya, Kiki terlambat bangun. Cepat-cepat Kiki menuju
kamar mandi, dan ternyata sabun mandi yang ia gunakan sudah habis. Ketika mau
sarapan, ternyata air dan rotinya juga habis. Tambahan lagi, sewaktu menunggu
bus, Kiki diguyur hujan, sehingga pakainnya basah kuyup. Tidak hanya terlambat
dan basah kuyup, di kantor Kiki mendapat omelan dari atasannya. Sungguh sial
sekali nasib Kiki pada hari itu.
Contoh
paragraf di ats adalah paragraf induksi yang kalimat topiknya terdapat di akhir
paragraf, yaitu “kesialan nasib Kiki”. Simpulaan ini dinyatakan dalam kalimat
topik di akhir paraagraf. Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan kalmia
pengembangan. Kalimat-kalimat pengembangan tersebut menyatakan
peristiwa-peristiwa yang mendukung kalimat topik, yaitu kesialan yang menimpa
Kiki.
c) Paragraf
campuran
Paragraf
campuran adalah paragraf yang kalimat
topiknya terdapat diawal paragraf dan diakhir paragraf. Paragraf dapat dimulai
dengan kaalimat topik disusul kalimat pengembang dan diakhiri kalimat penegas.
Berikut contoh paragraf campuran.
Gengsi irama
dangdut semangkin meningkat. Bila dahulu irama dianggap kampungan, peralatan
asal ada dan tempat pertunjukannya pun di daerah pinggiran, kini suasana
berubah. Irama dangdut tidak lagi dianggap sebagai kampungan. Peralatannya
lengkap, megah, dan modern tidak kalah dengan peralatan grup musik pop. Irama
dangdut sudah biasa muncul di pesta-pesta besar. Bahkan, irama dangdut muncul
di tempat-tempat mewah, seperti hotel, klub malam dan acara pemilu. Jelaslah,
bahwa irama ini sudah menembus kaum “gedongan” dan kampus .
Kalimat
topik diatas adalah “gengsi irama dangdut semangkin meningkat”. Kalimat topik
ini terdapat pada kalimat pertama paragraf tersebut. Setelah disleingi oleh
kalimat-kalimat pengembang, kalimat topik tersebut ditegaskan kembali dalam
kalimat terakhir dengan bahsa yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Djago. 2008. Membina
Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar