Jumat, 06 Maret 2015

STRUKTUR PARAGRAF, PENYUSUNAN PARGRAF DAN JENIS-JENIS PARAGRAF SERTA CONTOHNYA


NAMA: AFRIYANTI
NIM: F1011131055
FKIP UNTAN
Struktur dan Jenis-Jenis Paragraf
1.      Struktur paragraf
Penyusunan struktur paragraf didasarkan pada dua hal. Pertama, berdasarkan berbagai kemungkinan kelengkapan unsur paragraf. Kedua, berdasarkan berbagai kemungkinan posisi unsur paragraf.
Kelengkapan unsur paragraf menyangkut semua unsur yang ada dalam suatu paragraf. Kemungkinan pertama, semua unsur, yaitu (1) transisi, (2) kalimat topik, (3) kalimat pengembang, (4) kalimat penegas ada dalam paragraf. Kemungkinan kedua, hanya tiga unsur yang ada, yaitu (1) transisi, (2) kalimat topik, (3) kalimat penegas atau (1) kalimat topik, (2) kalimat pengembang, dan (3) kalimat penegas. Kemungkinan ketiga, dua unsur yang muncul dalam paragraf, yaitu (1) kalimat topik dan (2) kalimat pengembang (Tarigan, 2008: 17).
a.       Kemungkinan pertama
Kemungkinan pertama, paragraf yang memiliki unsur lengkap. Susunannya adalah transisi (berupa kalimat), kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Berikut contoh paragraf kemungkinan pertama, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut; transisi (1); kalimat topik (2); kalimat pengembang  (3), (4), dan (5); kalimat penegas (6).
(1)   Suatu karangan biasanya mengandung tiga bagian utama, yakni bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. (2) Setiap bagian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. (3) Bagian pendahuluan mempunyai fungsi sebagai salah satu diantara fungsi untuk menarik minat pembaca, mengarahkan perhatian pembaca, menjelaskan secara singkat tema karangan, menjelaskan bila dan di bagian mana suatu halakan dibicarakan. (4) Fungsi bagian isi, antara lain, penjelasan terperinci terhadap apa yang diutarakan di bagian penddahuluan. (5) Fungsi bagian penutup adalah kombinasi dari fungsi untuk memberikan simpulan, penekanan bagian-bagian tertentu, klimaks, melengkapi, dan merangsang pembaca mengerjakan sesuatu tentang apa yang sudah dijelaskan atau diceritakan. (6) Jadi, setiap bagian utama karangan mempunyai fungsi tertentu.

b.      Kemungkinan kedua
Kemungkinan kedua adalah sama dengan kemungkinan ke- 1, tetapi transisinya berupa kata. Susunannya adalah transisi (berupa kata), kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Berikut contoh paragraf kemungkinan pertama, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut; transisi (1); kalimat topik (2); kalimat pengembang  (3), (4), (5), dan (6); kalimat penegas (7).
(1)Di mana-mana, (2) anggota masyarakat mem-bicarakan kenaikan harga. (3) Ibu-ibu, sambil belanja di pasar, menggerutu tentang belanja dapur yang semangkin meningkat. (4) Bapak-bapak di kantor asyik memperbincangkan efek kenaikan harga BBM terhadap pengeluaran sehari-hari. (5) Pengusaha bus sibuk mengalkulasi harga penyesuaian karcis penumpang bus. (6) Abang becak secara diam-diam sepakat menaikan tarif becak menjadi du kal lipat. (7)Pendek kata, semua orang membicarakan akibat kenaikan harga BBM.

c.       Kemungkinan ketiga
Kemungkinan ketiga adalah paragaraf yang memiliki tiga unsur. Susunannya adalah kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Berikut contoh paragraf kemungkinan ketiga, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut; kalimat topik (1); kalimat pengembang (2), (3), (4), dan (5); kalimat penegas (6).
(1)Nasib pegawai negeri berangsur-angsur akan diperbaiki. (2)Penghasilan mereka sejak tahun 2014 sudah beberapa kali dinaikkan. (3) Dosen, kepala SD, SMP, dan SMA serta tenaga peneliti bahkan sudah diberikan tunjangan fungsional. (4)Perumahan bagi pegawai negeri berangsur-angsur ditambah dengan bantuan BTN. (5)Jaminan kesehatan, walaupun belum sempurna, sudah dilaksanakan melalui penggunaan asuransi kesehaatan (Askes). (6)Banyak upaya yang telah, sedang dan akan dilaksakan oleh pemerintah untuk perbaikan nasib pegawai negeri.

d.      Kemungkinan keempat
Kemungkinan keempat, paragraph yang memiliki  tiga unsur. Susunannya adalah transisi (berupa kata), kalimat topik, dan kalimat pengembang. Berikut contoh paragraf kemungkinan ketiga, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut; transisi (1); kalimat topik (2); kalimat pengembang (3), (4), (5), (6) dan (7).
(1)Umumnya, (2)orang yang akan istirahat memilih tempat yang sejuk dan jauh dari keramaian. (3)Pilihan pertama adalah puncak dan sekitarnya.(4) Selain itu, di Lembang yang sejuk dan segar.(5) Orang-orang di sekitar Surabaya akan memilih Malang sebagai tempat istirahat. (6)Di daerah Medan, boleh pilih Bandar Baru atau Brastagi. Di daerah Cirebon, orang tentu saja akan beristirahat di Linggarjati.

e.       Kemungkinan kelima
Kemungkinan kelima, sama dengan kemungkinan yang keempat, tetapi transisinya berupa kaalimat. Susunannya adalah transisi (berupa kalimat), kalimat topik, dan kalimat pengembang. Berikut contoh paragraf kemungkinan kelima, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut; transisi (1); kalimat topik (2); kalimat pengembang (3), (4), dan (5).
(1)Tugas universitas atau institut di Indonesia melaksanakan “Tri Dharma Perguruan Tinggi”. (2)Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi bidang pengajaran dan pendidikan serta penelitian dan pengabdian  masyarakat. (3)Bidang pengajaran dan pendidikan meliputi tugas melaksanakan perkuliahan, penataran, atau pun crash program.(4) Di bidang penelitian, para staf pengajar diwajibkan mengadakan penelitian untuk mengembangkan atau pun memanfaatkan ilmu pengetahuan.(5) Di bidang pengabdian masyarakat, masyarakat perguruan tinggi harus mendarmabaktikan ilmunya bagi kepentingan masyarakat, seperti memberikan penyuluhan, penataran, dan saran-saran.

f.       Kemungkinan keenam
Kemungkinan keenam, paragraf memiliki dua unsur. Susunannya adalah kalimat topik dan kalimat pengembang. Berikut contoh paragraf kemungkinan keenam, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut; kalimat topik (1); kalimat pengembang (2), (3), (4), (5) dan (6).
(1)Pekerjaannya bertumpuk-tumpuk. (2)Draf peraturan akademik baru setengah jadi.(3) Tugas menyusun proposal penelitian belum satu pun digarapnya. (4) Tiba-tiba, datang tugas baru, yaitu menyusun tata tertib di kantornya. (5) Pekerjaan tersebut belum selesai, muncul pula tugas tambahan menyediakan bahan untuk penataran minggu depan.(6) Pekerjaan mengajar juga harus dilaksanakannya setiap  6 jam seminggu.

g.      Kemungkinan ketujuh
Kemungkinan ketujuh, paragraf yang memiliki dua unsur. Susunannya adalah kalimat pengembang dan kalmat topik. Berikut contoh paragraf kemungkinan ketujuh, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut; kalimat pengembang (1),(2), (3), (4), (5) dan (6); kalimat topik (7).
(1)Menghentikan bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurn.(2) Tembakan kaki kanan dan kaki kiri selalu tepat arhnya dank eras. (3)Sundulan kelapanya sering memperdayakan kipper lawan. (4)Bola seolah-olah menurut kehendaknya.(5) Larinya cepat bagikan kijang. (6) Lawan sukar unuk mengambil bla dari kakinya.(7) Robi benar-benar pemain bola jempolan.

h.      Kemungkinan kedelapan
Kemungkinan kedelapan, paragraf yang memiliki dua unsur. Susunannya adalah kalimat pengembang dan kalimat topik, tetapi kembali lagi ke kalimat pengembang. Berikut contoh paragraf kemungkinan kedelapan, dengan unsur-unsur paragraf terperinci sebagai berikut; kalimat pengembang (1), (2), (3), (4), dan (5); kaliimat topik (6); kalimat pengembang (7), (8), (9), dan (10).
(1)Tingkah lakunya menawan. (2)Tutur katnya juga sopan. (3)Murah senyum dan jarang marah. (4)Tidak pernah berbohong. (5)Tidak mau membicarakan perihal orang lain. (6) Memang, Nisa gadis pujaan. (7)Tambahan lagi, wajah yang cantik. Pandai pula berdandan.(8) Otaknya cukup encer. (9) Mudah diajak bicara. (10) Ramah terhadap siapa pun.

2.      Jenis-jenis paragraf
a)      Paragraf deduksi
Paragraf deduksi adalah paragraf yang berpolakan umum ke khusus, dan  kalimat topiknya terletak di awal paragraf. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan pemaparan atau pun deskripsi sampai bagian-bagian kecil sehingga pengertian kalimat topik yang bersifat umum menjadi jelas. Berikut contoh paragraf deduksi atau deduktif.
Harga sebagian barang pokok bergerak naik. Beras seminggu lalu beharga Rp5.000,00/kg kini berubah jadi Rp6.500,00/kg. gula pasir melonjak dari Rp5.500,00/kg menjadi Rp6.500,00/kg. minyak kelapa mengalami penaikan yang sangat tinggi mencapai Rp12.000,00/liter dari seebelumnya. Terigu kini mencapai Rp7.000,00/kg, sedangkan minggu lalu masih Rp5.000,00.
Contoh di atas memperlihatkan bahwa kalimat pertaa merupakan kalimat topik. Hal ini terlihat pada pernytaannya yang merangkum semua pernyataan dalam paragraf tersebut. Semtara itu, kalimat-kalimat selanjutnya merupakan kalimat pengembangan dari kalmia topik tersebut.
b)      Paragraf induksi
Paragraf  induksi adalah paragraf yang pola pengembangannya dari khusus ke umum, dan kalimat topiknya terletak di akhir paragraf. Paragraf ini dimulai dengan penjelasan bagian-bagian konkret atau khusus yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang. Sampai pada simpulan yang dinyatakan sebagai kalimat topik pada bagian akhir paragraf. Berikut contoh paragraf induksi atau induktif.
Hari ini, jam meja yang biasanya berdering pukul 08.00 untuk membangunkan Kiki, diam membisu karena lupa diputar. Akibatnya, Kiki terlambat bangun. Cepat-cepat Kiki menuju kamar mandi, dan ternyata sabun mandi yang ia gunakan sudah habis. Ketika mau sarapan, ternyata air dan rotinya juga habis. Tambahan lagi, sewaktu menunggu bus, Kiki diguyur hujan, sehingga pakainnya basah kuyup. Tidak hanya terlambat dan basah kuyup, di kantor Kiki mendapat omelan dari atasannya. Sungguh sial sekali nasib Kiki pada hari itu.

Contoh paragraf di ats adalah paragraf induksi yang kalimat topiknya terdapat di akhir paragraf, yaitu “kesialan nasib Kiki”. Simpulaan ini dinyatakan dalam kalimat topik di akhir paraagraf. Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan kalmia pengembangan. Kalimat-kalimat pengembangan tersebut menyatakan peristiwa-peristiwa yang mendukung kalimat topik, yaitu kesialan yang menimpa Kiki.
c)      Paragraf campuran
Paragraf campuran adalah paragraf  yang kalimat topiknya terdapat diawal paragraf dan diakhir paragraf. Paragraf dapat dimulai dengan kaalimat topik disusul kalimat pengembang dan diakhiri kalimat penegas. Berikut contoh paragraf campuran.
Gengsi irama dangdut semangkin meningkat. Bila dahulu irama dianggap kampungan, peralatan asal ada dan tempat pertunjukannya pun di daerah pinggiran, kini suasana berubah. Irama dangdut tidak lagi dianggap sebagai kampungan. Peralatannya lengkap, megah, dan modern tidak kalah dengan peralatan grup musik pop. Irama dangdut sudah biasa muncul di pesta-pesta besar. Bahkan, irama dangdut muncul di tempat-tempat mewah, seperti hotel, klub malam dan acara pemilu. Jelaslah, bahwa irama ini sudah menembus kaum “gedongan” dan kampus .

Kalimat topik diatas adalah “gengsi irama dangdut semangkin meningkat”. Kalimat topik ini terdapat pada kalimat pertama paragraf tersebut. Setelah disleingi oleh kalimat-kalimat pengembang, kalimat topik tersebut ditegaskan kembali dalam kalimat terakhir dengan bahsa yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Djago. 2008. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar