Rabu, 29 Oktober 2014

3 tujuan



3 tujuan



Kala senja menyapa
Dan Sang penyamun mulai berangkat dari sarangnya
Tertegun sepasang cucu adam
Sembari melihat
Mata dan mata

Dunia kini benar berbeda
Ratu dan raja tutup mata
Membiarkan perawan dan perjaka
Menjajakan kesucian dan tak berkata-kata

Oh…rasanya ku ingin menggila
Tutup mata itu percuma
Tepi jalan terkibar kutang dan celana
Ratapanku sia-sia..
Oh..rasanya ku ingin menggila
Tutup telinga itu percuma
Raungan nafsu masih ada

Berkedok kebebasan
Rakyat adil dan makmur
Dimana….adilnya??
Dimana makmurny??

Rakyat menangis…
Jalan hidupnya mengais
Mencari sampah, menjadi sampah
Hina ..gila…harta..

Tiga tujuan…
Menuntun hidup mereka
Membawa jalan hitam
Demi kenikmatan dunia
Sesaat ku tertegun…
Pantaskah aku..
Mengibarkan merah-putih










soal mid profesi kependidikan bahasa



TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER
Diajukan sebagai Suatu Syarat dalam Memenuhi Tugas
Profesi Kependidikan Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu Drs. Sukamto, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
oleh
Afriyanti                     F1011131055





FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014





Soal mid:
1.      Nilai mantap (konsep).
2.      Bagaimana perubahan yang harus saudara lakukan agar niat saudara menjadi guru mantap.
3.      Semangat kuat (konsep).
4.      Bagaimana membentuk karakter  diri anda aga semangat menjadi guru lebih kuat.
5.      Komitmen tinggi (konsep).
6.      Langkah proaktif apa yang harus saudara lakukan untuk pembentukan komitmen yang tinggi.
7.      Siswa diproses menjadi produktif, kreatif, inovatif apa maksudnya.
8.      Bagaimana langkah-langkah memproses siswa. 

Jawab:
1  . Apabila kita mendengar kata mantap, pasti kita akan membayangkan tentang kelebihan seseorang. Karena, kata mantap sendiri merupakan sebuah pujian yang diberikan kepada seseorang yang memilki kelebihan. Dalam hal ini, seorang guru yang nantinya akan menjadi seorang pendidik sekaligus pengajar harus  memiliki suatu kelebihan tersendiri sehingga ia dapat dikatakan menjadi seorang guru yang memilki kemantapan dalam mendidik peserta didiknya. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk dikatakan menjadi seorang guru yang mantap, baik dalam dirinya maupun kinerjanya sebagai pendidik. Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru atau pendidik dalam memantapkan dirinya, yaitu dengan memberikan atau mengerahkan tenaga serta pikirannya terhadap kemajuan suatu pendidikan karena pada dasarnya, ranah kerja guru atau pendidik ialah menjadikan manusia (peserta didik) mampu mencapai wawasan dan tujuan yang diinginkan peserta didik, seperti produktif, aktif , inovatif dan kreatif. Dan dalam kinerja sebagai pendidik, seorang pendidik dapat dikatakan mantap apabila bisa mewujudkan suatu keberhasilan pembelajaran dengan pemikiran atau ide-idenya. Maka hal itu dapat menjadikan seorang guru menjadi mantap dalam kinerjanya sebagai guru.

2.    Menjadi seorang guru yang berkategorikan mantap, tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dilakukan untuk memantaskan diri menjadi seorang guru yang tergolong mantap. Penilaian kemantapan seorang guru tidak hanya dilihat dari hasilnya saja, melainkan proses yang telah dilakukan guru tersebut. Proses yang dilalui oleh seseorang untuk menjadi seorang guru sangat berkaitan erat dengan keinginan yang mendasar atau niat seseorang untuk menjadi seorang guru. Karena hal ini, dapat mempengaruhi kemantapan seseorang untuk menjadi seorang guru. Niat untuk menjadi seorang guru merupakan titik awal seseorang menjadi guru yang dapat dibilang mantap. Karena, guru yang mantap adalah guru yang memilki  niat untuk menjadi guru itu atas dirinya sendiri bukan keterpaksaan dari orang lain. Dikarenakan Hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerja seorang guru. Banyak kita lihat, beberapa kasus guru yang menyimpang dikarenakan pada dasarnya menjadi guru hanya untuk pelampiasan atau paksaan dari orang lain. Ada beberapa hal yang dapt kita lakukan untuk menjadi seorang guru yang dapat dikatakan mantap, yaitu dengan pengoptimalan niat untuk menjadi seorang  guru berdasarkan keinginan diri sendiri bukan desakan dari orang lain atau dengan kata lain membulatkan tekad untuk menjadi seorang guru. Maka dari itu, untuk menajadi serorang guru yang mantap, kita harus terlebih dahulu menetapkan niat kita untuk menjadi seorang guru atau pendidik, sehingga jalur yang kita ambil tidak menjadikan bumerang dan penyesalan untuk kita. Dalam nilai kemantapan seorang guru juga harus memiliki pemahaman terhadap konsekuensi menjadi seorang guru, agar ia lebih hak dan kewajibannya serta tanggung jawabnya sebagai guru.
3.      Kuat disini bukan berarti seorang guru yang dapat menjatuhkan lawan, melainkan semangat dari seorang guru itu sendiri. Semangat yang kuat sangat diperlukan dalam diri seorang pendidik atau guru. Semangat yang tinggi juga sangat dipengaruhi oleh motivasi atau dorongan pada manusia itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Motivasi adalah  kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini berkaitan erat dengan kinerja guru itu sendiri. Guru yang bersemangat dalam kinerjanya sebagai pendidik dan pengajar,  mampu memudahkan dalam meningkaatkan kualitas peserta didiknya, karena jiwa guru yang bersemangat itulah yang mampu menopang segala kekurangan dalam hal apapun. Berkeinginan tinggi dalam hal  pencapaian tujuan tidaklah mungkin didapatkan seseorang apabila dalam jiwa orang tersebut tidak memilki jiwa semangat yang tinggi. Guru dalam hal ini,harus memberikan segala kemampuannya untuk melakukan hal yang terbaik untuk peserta didiknya.
4.      Banyak hal yang dapat menjadikan seorang pendidik kuat dan bersemangat tinggi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Hal itu dapat berupa tindakan, pikiran dan pemberian hadiah (reyword) untuk seorang pendidik. Jelas, seorang pendidik akan lebih bersemangat dalam mengajar apabila ada ganjaran terhadap kerja keras yang dilakukannya terhadap kesuksesan peserta didiknya, dalam hal ini berkaitan dengan semangat guru itu untuk memacu dirinya agar lebih baik dan dapat memberikat output yang baik dan berkualitas. Misalnya, dalam sebuah kegiatan yang diadakan antar sekolah, seperti lomba membaca puisi atau membuat pantun, pidato dan sebagainya. Sebagai guru bahasa Indonesia, jelas berperan penting dalam mengajarkan bagaimana cara yang baik dalam mengikuti kegiatan berikut. Hal itu, juga berpengaruh terhadap semangat guru yang bersangkutan, dikarenakan peserta yang mengikuti lomba tersebut adalah anak didiknya dan membawa nama baik sekolah.
5.      Kehidupan seseorang akan berjalan baik apabila seseorang tersebut memilki prinsip dalam kehidupannya. Prinsip atau komitmen disini merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang guru atau pendidik. Suatu prinsip atau komitmen menjadikan seorang pendidik melakukan segala hal yang menurutnya itu baik dan tidak diluar jalurnya sebagai pendidik. Berkomitmen dilakukan agar seseorang tetap memegang teguh pendiriannya, terutama untuk wewenang ia menjadi seorang pendidik. pada hakikatnya adalah ketika seseorang sudah terjun menjadi seorang pendidik pada saat itu harus sudah memiliki tekad yang bulat tidak setengah-setengah untuk menjadi seorang guru yang berkualitas agar menciptakan generasi yang cerdas.  Karena, pada dasarnya komitmen adalah kemauan seseorang yang tulus untuk mewujudkan visi, misi serta tujuan pendidikan sekolah yang dibinanya. Sehingga, apa yang diinginkan tercapai dengan maksimal. jangan beranggapan bahwa menjadi pendidik hanya menjadi sebuah batu loncatan saja, maksudnya adalah menjadi pendidik sebagai suatu keterpaksaan karena keterbatasan lowongan pekerjaan.  sehingga menjadi pendidik adalah pilihan yang tepat meskipun terkadang fakta di lapangan tidak memenuhi kriteria untuk menjadi seorang pendidik tanpa harus dilatih terlebih dahulu. Hal ini tentunya akan berdampak meskipun hal sepele, namun sekali lagi kembali kepada kesadaran dan komitmen yang tinggi untuk bisa menjadi guru yang berkualitas.
6.      usaha yang dapat dilakukan seorang pendidik untuk menjadi guru yang memiliki komitmen yang tinggi dalam kinerjanya adalah dengan mendedikasikan dirinya sebagai guru yang memprioritaskan pendidikan anak didiknya untuk menuju kesuksesan dan ikhlas dalam bekerja. Adapun langkah lainnya untuk membentuk komitmen yang tinggi sebagai pendidik adalah, seorang pendidik harus memiliki persiapan yang matang, seperti guru profesional, yaitu  seseorang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya, misalnya guru yang berlatar pendidikan guru. Dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, seorang guru harus melaksanakan kewajibannya dengan penuh ketelitian serta memahami empat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh para pendidik sesuai perundang-undangan yang ada diantaranya keterampilan pedagogik, keterampilan kepribadian, sosial dan keterampilan profesional.
Apabil hal tersebut dijalankan dengan baik dimungkinkan para pendidik menjadi guru yang berkualitas sehingga menciptakan generasi yang cerdas, standar pendidikan nasionalpun bukan menjadi sebuah hambatan tapi menjadi sebuah tantangan.
7.      Produktif, kreatif, inovatif merupakan tiga aspek penting yang harus dicapai oleh seorang pendidik terhadap peserta didiknya. Produktif merupakan sikap seorang siswa yang mampu menghasilkan sesuatu, yang bermanfaat untuk dirinya dan juga orang lain. Sedangkan Kreatif adalah kemampuan seorang siswa  atau daya cipta seorang siswa dalam mewujudkan sesuatu dengan pemikirannya sendiri dan yang terpenting berbeda dengan yang lain atau sebelumnya. Kedua aspek ini, baik produktif maupun kreatif memilki keterkaitan yang sangat erat dalam hal memproses siswa untuk menuju keberhasilan siswa tersebut dalam kependidikan. Begitu pula dengan aspek inovatif. Inovatif adalah sesuatu yang bersifat baru atau sesuatu yang beda. Dalam memproses siswa, sikap inovatif juga sangat diperlukan, karena setiap waktu dunia kependidikan selalu memiliki perubahan dan pembaharuan, sehingga murid atau siswa juga harus mengikuti arus perubahan dan pembaharuan tersebut. Hal itu dilakukan agar siswa tidak tertinggal dengan materi pembelajaran dan pendidikan di sekolah lain.
8.      Untuk memproses siswa dalam praktik suatu pengajaran dan pendidikan apabila melihat aspek inovatif, kreatif dan produktif adalah sebagai berikut.
1)      Dalam mewujudkan siswa yang Inovatif yaitu mengenai pembaharuan atau berkaitan dengan sesuatu yang baru, seorang guru dapat mengambil langkah dalam  menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri siswa, dengan cara mengintegrasikan berbagai media atau alat bantu yang berbasis teknologi baru dalam proses pembelajaran. Misalnya, ketika dalam proses belajar-mengajar, guru dapat membantu rasa percaya diri siswa dalam penggunaan bahan pembelajaran multimedia dan Microsoft power point.
2)      Dalam mewujudkan siswa yang kreatif, yaitu berkaitan dengan kemampuan daya cipta seorang siswa, baik dalam penyelesaian masalah maupun cara berfikirnya, seorang guru dapat memberikan sebuah simulasi suatu pembelajaran. Dan meminta siswa untuk menanggapi simulasi yang telah diberikan. Misalnya, dalam pembelajaran guru meminta siswa untuk memberikan tanggapan mengenai sebuah gambar yang ada pada sebuah wacana. Dan pada saat memberikan tanggapan, jelas setiap anak memilki tanggapan yang berbeda-beda. Contoh lainnya yaitu kreatif dalam belajar, pada kurikulum 2013 siswa dituntut untuk membentuk jejaring atau kelompok belajar. Maka dari itu, siswa diarahkan untuk belajar dengan teman-temannya agar mereka dapat bertukar pikiran dan pembelajaran juga tidak membosankan.
3)      sebagai seorang guru kita harus mampu menjadikan siswa lebih produktif. Yaitu dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa dalam  menuangkan segala ide, gagasan dan konsepnya untuk membuat sebuah kreatifitas. Contohnya dalam pembelajaran menulis sebuah cerpen. Seorang siswa dalam hal ini, diberikan kesempatan oleh guru untuk membuat sebuah cerpen berdasarkan ide dan koonsepnya, walaupun guru yang memberikan cara penilaian tersendiri dalam penilaian karya siswa tersebut. Banyak manfaat yang akan didapatkan oleh siswa tersebut, satu diantaranya adalah keterampilan menulis siswa dan keberanian siswa dalam menuangkan ide mereka.