Dibalik 99
cahaya
Hari itu..
Sempatku
tak menoleh..
Dirimu yang
sejengkal dariku
Menyeloteh
bibirmu,
Terucap
kata-kata bersenandung
Sempatku
melirik,
Ah..kamu
biasa
Sama seperti
mereka
Kerja semalam
Menunggu
hasil voting
Dan menumpahkannya
di kertas bertintamu
Detik berlalu,
kau coba menatapku
Aku tau..
Tapi ku
pura-pura tak tahu
Hembusan
Matamu yang bercahaya
Tampak jelas
Berharap
kita bisa bertemu kembali
Sembilan
puluh Sembilan cahaya
Kau berikan
padaku
Hingga sekarang,
masih
tergenggam erat di tanganku
menjadi
alas an
alasan
tuk melihat hembusan hijabku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar