Rabu, 28 Mei 2014

mabit

Mabit ku

Sungguh tidak terfikir olehku
Langkahku..dimalam itu
Membawaku ..mempertemukaanku..dengan orang-orang
Yang insyaallah akan membawa ku, memapahku menuju syurganya ALLAH SWT
Subhanallah…pengalaman yang sangat berharga bagiku.
Baru tersadar olehku…SAUDARAKU!
Langkahku di malam mabit itu..….membukakan mata dan hatiku,sehinga ku bisa melihat..
ternyata banyak sekali orang-orang yang mencintaiku karena ALLAH, menyayangiku karena ALLAH.
Sungguh di malam itu membuka telinga dan paruku, hingga ku bisa mendengar
Isakan tangis saudara-saudara ku yang mencintaiku..menyAyangiku karena ALLAH. Subhanallah..subhanallah…allahuakbar.
Maha puji ALLAH ,yang telah mempertemukan aku dengan orang-orang seperti mereka.
Ini adalah mabit pertamaku, dan akan menjadi coretan kisah di lembaran hidupku.  Semua itu karena kamu….saudara-saudaraku. Terima kasih telah merangkulku di dalam lingkaran syurga nan indah…semoga kita menjadi kader-kader dakwah ang baik dalam mengemban amanah. Semoga aku…..kamu..kita…kan selalu menjadi saudara yang saling mencintai karena ALLAH, dan saling mengingatkan jika iman kita mulai di terpa angina kemaksiatan.
Syukron…….;)





Minggu, 18 Mei 2014

tips menjadi pengusaha muda

tips menjadi pengusaha muda.....cheekiddhottt....



hai para pemuda...sudahkah kamu memiliki usaha???
hari gini gak ada usaha? apakata dunia....
kamu harus bergerak cepat frend...jangan sia-siakan waktumu...
di masa uda inilah, kamu mengukir sejarah kehidupanmu. menjadi pemuda yang sukses, pemuda yang kreatifitas tinggi. tidak mengharapkan mendapat pekerjaan setelah selesai kuliah nanti.
banyak pengusaha yang sukses d luar sana, tidak memiliki ijazah . izazah dan semua itu hanya formalitas saja. kau tau...beberapa pengusaha sukses di luar sana adalah orang-orang yang berani mencoba segala sesuatu. dalam hal positif. berawal dari bisnis kecil...
yahh...bisnis kecil-kecilan.

satu hal yang harus kau perhatikan apabila ingin menjadi pengusaha muda yang sukses....!!!
1. kerja keras
2. kerja cerdas
3.kerja tuntas
4. kerja ikhlas


untuk menjadi pengusaha muda yang sukses, kita harus bekerja keras. yahh...kerja keras sangat diprlukan kawan, karena kita tidak akan bisa mewujudkan mimpi-mimpi kita apabila kita hanya berkata-kata, tanpa ada usaha , kerja keras kita. "jangan hanya berani berkata'aku ingin menjadi pengusaha muda' tapi wujudkan semua  kata-katamu itu dengan aksi".

cerdass....??? menurutmu pengusaha muda yang sukses itu harus kah kaya? pintar? atau emiliki ip 4???
ahaa....itu salah besar...kawan! menjadi pengusaha muda yang sukses, kamu idak harus memiliki ip 4, kaya, kamu harus bisa berfikir cerdas! tidak hanya berkerja keras, tetapi kamu....harus menjadi pengusaha yng cerdas. "jadilah pengusaha muda yang cerdas, tidak hanya menggunakan otot, tetapi  otak".

berkerja pabila tidak tuntas apalah hasilnya....kawan??? menjadi pengusaha muda harus melakukan suatu perkerjaan dengan tuntas kawan...! lakukan semua pekerjaanmu itu dengan tuntas, jangan setengah-setengah. baru mendapat tiupan angin..kamu sudah mengeluh. itu salah besar kawan.....!" tuntaskan setiap pekerjaanmu kawan,".

semua pekerjaan adalah hadiah dari tuhan kawan...nikmatilah semua pekerjaanmu. jangan mengharapkan sesuatu yang tinggi dan hasil yang tinggi. dan mengesampingkan hal-hal yang ada di sekitarmu. ikhlas dalam bekerja sangat diperlukan kawan, apalah artinya apabila bekerja tetapi idak ikhlas, semua kan terasa berat kawan.



semoga semua ini bermanfaat untuk kamu-kamu calon pengusaha muda...!!!!
salam pengusaha muda....







Jumat, 09 Mei 2014

ku pinang kau dengan seribu rupiah

ku pinang kau dengan seribu rupiah


ku akui begitu sempurnanya ia dimataku. Semua ini berawal dari pertemuanku di gor untan, tempat dimana aku bersama teman-temanku menjalani tugas sebagai danus. Dan dimana aku pertama menatap matanya . Begitu sebaliknya. “ku pinang kau dengan serbu rupiah” ejek teman-temnku waktu itu. Hingga kini kalimat manis itu masih terekam di memori ingatanku.
‘’abang mau beli afriyanti.” Ujarnya kepadaku sambil menyodorkan uang bergambar pedang itu. Sangat memalukan. Hari itu aku langsung terdiam. Kesal dengan kata-kata yang terlontar dari bibir merahnya.
“ha? Abang mau beli adek?”,ndak bang, adek ndak dijual!” jawabku dengan merah merona pipiku. Ia pun menatap mataku, dengan tidak menghiraukan tertawaan dan ejekan teman-temanku.
“bang, itu orangnya ndak dijual, yang dijual itu rotinya bang!” seru satu diantaratemanku yang bernama anggun.
Semua tertawa melihatnya, ia yang seketika berdalih, kalau maksud yang ia inginkan bukan seperti itu.
“maksud abang tu..dek, abang..mau beli ….afriyanti……,gituu! Dalih bg dakocan.
Ya..bg dakocan adalah nama yang kuberikan untuknya, karena tingkahnya yang lucu, dan sempatku salah tingkah dibuatnya.
“adek orang sambas ke?”  Tanya bang dakocan
“iya..koq tau?’ jawabku yang kala itu sedang sibuk melayani pembeli.
“taulah…dari raut wajahnye!” jawabnya.
Aku pun balik bertanya. “Tang daan ngomong bahase sambas?”
Tersenyum ku mendngar ujarannya.” Abang orang sambas juak ke?
“aoglah…” jawabnya sambil mengerutkan kening hingga belipat, dan menjadi ciri khasnya.

Waktu pun berlalu. Hinga senja tiba, dan kami pulang. Kalimat itu sunggu berkesan untukku.sesampai di rumah,hingga pagi menjelang. Aku dan teman-teman ku masih mengingatnya, apalagi aku, yang kala itu masih membayangkan ekspresi wajahnya, yang malu akan kata-kata yang tlah terucap dari bibir merahnya.
Seperti biasa, sebagai mahasiswa yang baik, pasti menginginkan nilai yang baik. Hari itu tepatnya hari kamis, kami satu kelas pindah ruangan ke ruang dua puluh tiga, dan sebelum pelajaran dimulai. Aku bersaa teman-temanku asik mengobrol, menyibukkan diri dengan kesibukannya masing-masing.
“ kau dah lekak ke tugas fonologi mbak?” tanyaku kepada tina, yang biasa ku panggil mbak. Karena ia keturuan jawa.
“belom af, hmm cari seribu kata thu lho.” Jawabnya dengan logat jawanya.
“Tanya sama senior jak ya…,hmm” saranku kepada temn-teman.
Tak lama kemudian, bang dakocan lewat, dan aku,dengan percaya dirinya menghadang jalannya, dan menanyakan tugas yang diberikan salah satu dosen. Karena menurut beberapa senior yang lain ia memiliki data yang ingin ku cari itu.
“bang..bang…!”
“iya ada apa…?”
“abang masih punya ndak, tugas dari pak illo? Pinjaamlah,,” mintaku kepadanya.
Sempat teman-teman sekelas engejekku, tapi ku tak perduli, karena waktu itu , sungguh niatku hanya ingin menanyakan tugas. Tidak ada maksud lain.
“hmmm, ada. Tapi abang udah lupa nyimpannya dimana. Emang kenapa dek? “ Tanya dengan wajah manis.
“adek ada tugas, dan lusa udah dikumpulkan, tolonglah bang carikan, yee…ye..!’’pintaku dengan nada memohon bantuan kepadanya.
“iya,,,sini no hp adek, biar abang kasih tau ada atau endak.” Jawabnya.
Aku pun kala itu yang hanya memikirkan tugas, langsung memberikan nomor hp ku kepadanya, tanpa basa basi.
“makasih bang, kalau ada sms yaa….!”
“iya…” jawabnya dengan nada lembut khas sunda.
Keesokan harinya, hp ku berdering, ku lihat satu pesan masuk diterima. Ku berharap bang dakocanlah yang mengirim sms, memberi tahu bahwa ia masih memiliki tugas yang sama, seperti tugasku itu. Yang ku pinta dua puluh empat jam yang lalu.Sungguh pesan yang tak diinginkan sebenarnya olehku, karena benar memang dia, tetapi tugas yang aku inginkan sudah tidak tahu kemana. Entah, ini perasaan yang membuatku bingung, aku bersyukur, karena tugas itu tidak ada. Karena pabila tugas yang ku pinta itu ada, mungkin hingga sekarang ku tak bisa berkomunikasi lagi dengannya. Dan tau asal usul, bahkan silsilah keluarganya.
Seperti biasa, aku melakukan aktifitas bak mahasiswa. Dan seirignya waktu, aku tetap menjalin hubungan baik dengannya, dengan bang dakocan. Walaupun secara diam-diam. Hubungan baik disini, bukan berarti aku pacaran denganya melainkan sekadar teman biasa. Yaa….boleh dikatakan teman dekat. Sampai-sampai, pada hari itu aku ditawarkan pulang kampong bersamanya.
Komunikasi itu hanya berwujud pesan singkat dari hanfone ku, tak pernah kami berdua bertemu setelah hari kamis itu. Suram memang! Sudahlah, aku pun tidak terlalu menghiraukan hal itu, bagiku berteman itu mengasikkan, apalagi berteman dengan berstatus senior dan maba. “seeperrti…mimpi”.
Bertepatan dengan ujian anak sma, kami, fakultas fkip, konon katanya diliburkan. Riang sungguh, hatiku ketika mendengar pengumuman itu. Tapi tugas…”maklum mahasiswa bok…”, semua harus ku selesaikan, karena aku yakin ku tak bisa menyelesaikan dengan waktusekejap, pabila ku sudah ada di rumah, di kaampung halaman ku.
“gimana dek?”
“gimana apanya bang?” Tanya ku kembali padanya.
“mau ndak pulang sama abang.’”
“hm…mau sich….,taoi adek harus ngerjekan tugas take home bang, dan mungkin adek ndak pulang.”
“yah..dek, tugaskan bisa di bawa ke rumah.” Tegasnya.
“iya sich, tapi kalau di rumah adek dak yakin bisa selesai.” Jawabku.
“yaudah dech…mau gimana lagi.., orang yang diajak pulang ndak mau pulang!”ujarnya.
Sebenarnya aku bisa pulang bersamnya pada hari itu, tapiaku tetap dengan keputusanku , bahwa aku kan pulang pada hari rabu, dan ia sudah pulang pada hari minggu, bersama temannya.
Tidak berakhir di situ, aku dan bang dakocan tamapak lebih akrab. Ya…semua itu karena obrolan yang mengasikkan, pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dariku kepadanya, begitu sebaliknya.
Berharap, di sana kami berdua kan bertemu, tetapi sialnya dia pulang duluan. Karena mengurus beasiswa dan kuliahnya.”hmmm…suram memang”.






Kamis, 08 Mei 2014

hadis muslimah

A.   Hadits tentang wanita penghuni neraka
1.  Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114, dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)
2. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Aku berdiri di depan pintu syurga, lalu (kulihat) kebanyakkan orang yang masuk kedalamnya adalah orang orang miskin, dan orang orang yang kaya ditahan kecuali penghuni neraka mereka disuruh untuk masuk ke,neraka, dan aku berdiri di depan pintu neraka maka (kulihat) kebanyakkan yang masuk kedalamnya adalah wanita”. (H. R Muslim, no. 7113)
3. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita.” (HR. Muslim, no. 7118).
4. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar’i) maka haram baginya wangi Surga.” (HR. Abu Daud, no. 2228, dan Ibnu Majah, no. 2055). Di shohihkan oleh syekh Al Bani dalam “shohih sunan abu daud” (no. 1928).
5. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila suami mengajak istri keranjangnya (untuk jima’) lalu ia tidak memenuhi maka ia dilaknat oleh para malaikat sampai subuh”.
Dalam riwayat : “lalu ia tidur malam sedang suaminya murka maka para malaikat akan melaknatnya sampai subuh.”
Dalam riwayat lain: “Apabila istri diwaktu malam meninggalkan ranjang suaminya, ia enggan mendatanginya, maka yang di langit (Allah) akan murka kepadanya sampai ia minta keridhaan suaminya.
6. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak boleh bagi perempuan yang beriman dengan Allah dan hari akhirat berpuasa (sunat) sedang suminya bersamanya kecuali dengan izinnya, dan tidak mengizinkan (seseorangpun) masuk kedalam rumahnya kecuali dengan izinnya.”
7. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya: “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!” (HR. Bukhari)


B.   Hadits tentang wanita muslimah


1. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)
2. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, bisa jadi kecantikannya itu merusak mereka. Janganlah menikahi mereka karena harta-harta mereka, bisa jadi harta-harta mereka itu membuat mereka sesat. Akan tetapi nikahilah mereka berdasarkan agamanya. Seorang budak wanita berkulit hitam yang telinganya sobek tetapi memiliki agama adalah lebih utama.” (HR. Muslim)
3. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Maukah aku beritahukan kepadamu tentang sebaik-baik harta pusaka seseorang? Yaitu wanita shalehah yang menyenangkan jika dipandang, yang taat padanya jika disuruh, yang bisa menjaganya jika ditinggal pergi.” (HR. Abu Daud dan al-Hakim dari Umar ra.)
4. Dari Abu Hurairah, Rasulullah: “Wanita yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab: “Jika ia dipandang selalu menyenangkan, jika diperintah taat, dan tidak menyelisihinya terhadap perkara yang ia benci bila terjadi pada dirinya (istri) atau hartanya (suami).”


C.   Hadist tentang wanita Haid


1. Dari Abu Sai’d, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa? Itulah kekurangan agama si wanita. (Muttafaqun’alaih, HR. Bukhari no. 1951 dan Muslim no. 79)
2. Dari Mu’adzah, ia berkata bahwa ada seorang wanita yang berkata kepada ‘Aisyah,
“Apakah kami perlu mengqodho’ shalat kami ketika suci?”
‘Aisyah menjawab,
“Apakah engkau seorang Haruri? Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam masih hidup, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengqodho’nya.”
Atau ‘Aisyah berkata, “Kami pun tidak mengqodho’nya.” (HR. Bukhari no. 321)
3. Dalam hadits Mu’adzah, ia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
“Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha’ shalat?”
Maka Aisyah menjawab, “Apakah kamu dari golongan Haruriyah?”
Aku menjawab, “Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.”
Dia menjawab, “Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat’.”
(HR. Muslim no. 335)
Berdasarkan kesepakatan para ulama pula, wanita yang dalam keadaan haid dan nifas tidak wajib puasa dan wajib mengqodho’ puasanya. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 28/ 20-21)
4. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Kaum muslimin sepakat akan haramnya menyetubuhi wanita haid berdasarkan ayat Al Qur’an dan hadits-hadits yang shahih.” (Al Majmu’, 2: 359) Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Menyetubuhi wanita nifas adalah sebagaimana wanita haid yaitu haram berdasarkan kesepakatan para ulama.” (Majmu’ Al Fatawa, 21: 624)
5. Allah Ta’ala berfirman,
“Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari (hubungan intim dengan) wanita di waktu haid.” (QS. Al Baqarah: 222).
Imam Nawawi berkata, “Mahidh dalam ayat bisa bermakna darah haid, ada pula yang mengatakan waktu haid dan juga ada yang berkata tempat keluarnya haid yaitu kemaluan.
Dan menurut ulama Syafi’iyah, maksud mahidh adalah darah haid.”
(Al Majmu’, 2: 343)
6. Dalam riwayat yang muttafaqun’alaih disebutkan,
Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa di antara istri-istri Nabi shallallahu’alaihi wa sallam ada yang mengalami haid. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ingin bercumbu dengannya. Lantas beliau memerintahkannya untuk memakai sarung agar menutupi tempat memancarnya darah haid, kemudian beliau tetap mencumbunya (di atas sarung). Aisyah berkata,
“Adakah di antara kalian yang bisa menahan hasratnya (untuk berjima’) sebagaimana Nabi shallallahu’alaihi wa sallam menahannya?”
(HR. Bukhari no. 302 dan Muslim no. 293).
Imam Nawawi menyebutkan judul bab dari hadits di atas, “Bab mencumbu wanita haid di atas sarungnya”. Artinya di selain tempat keluarnya darah haid atau selain kemaluannya.
7. Ketika ‘Aisyah haid saat haji, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda padanya,
“Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan thawaf di Ka’bah hingga engkau suci.” (HR. Bukhari no. 305 dan Muslim no. 1211)


D.  Hadist tentang wanita


Hadits adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur’an. Berikut ini adalah beberapa hadits yang berkaitan dengan wanita yang dirangkum dari berbagai sumber. Semoga dengan mengetahui dan mengamalkan hadits-hadits ini, kita dapat mejadi orang yang lebih baik. Wallahu A’lam Bishawab :)
1. Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)
2. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu’anhu:
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)
3. Berkata Al-Qadhi ‘Iyyadh rahimahullah:
“Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu.
Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh anak-anakmu.” (‘Aunul Ma‘bud, 5/57)
4. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda:
“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)
5. Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu’anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam:
“Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?” Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam menjawab:
“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)
6. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bagi lelaki yang ingin menikah:
“Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)
7. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” (An-Nisa: 34)
8. Al Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiallohu anhu dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
“Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya. Maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik kepada wanita.” (HR. Bukhori dan Muslim)
9. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata:
“Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada suaminya, karena itulah Allah berfirman:
“Wanita shalihah adalah yang taat,” yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.” Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suaminya tidak ada (sedang bepergian), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya.” (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.177)
10. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661)
11. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata:
“Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”
(HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)
12. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
13. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
“Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 289)
14. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436)
15. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya).” (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436)
16. Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
“Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.” (HR Hakim, shohih)
17. Kisah wanita yang akan berangkat menunaikan shalat ‘ied, ia tidak memiliki jilbab, maka diperintah oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
“Hendaknya Saudarinya meminjaminya Jilbab untuknya.” (HR. Bukhari No. 318).
18. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji Wada’:
“Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista. Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukul lah mereka dengan pukulan yang tidak melukai.
Jika ia mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian. Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah, shohih)
19. Ummu Salamah berkata:
“Wahai Rasulullah, bagaimana wanita berbuat dengan pakaiannya yang menjulur ke bawah?”
Beliau bersabda:
“Hendaklah mereka memanjangkan satu jengkal”,
lalu ia bertanya lagi:
“Bagaimana bila masih terbuka kakinya?”
Beliau menjawab:
“Hendaknya menambah satu hasta, dan tidak boleh lebih”. (HR. Tirmidzi 653 dan berkata: “Hadits hasan shahih”).
20. Aisyah berkata,
“Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?”
Jawab Rasulullah,
“Suaminya. “
“Siapa pula yang berhak terhadap lelaki?”
Jawab Rasulullah,
“Ibunya.”
21. Hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu’alaihi wa salam bersabda padanya:
“Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat (masukkan) ke mulut istrimu.” (HR Bukhori Muslim)
22. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya…” (QS Ar Ruum: 21)
22. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:
“Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).
23. Al-Hushain bin Mihshan rahimahullahu menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya:
“Apakah engkau sudah bersuami?”
Bibi Al-Hushain menjawab:
“Sudah.”
“Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” tanya Rasulullah lagi.
Ia menjawab:
“Aku…
tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.”
Rasulullah bersabda:
“Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena SUAMIMU ADALAH SURGA DAN NERAKAMU.”
(HR. Ahmad 4/341 dan selainnya, lihat Ash-Shahihah no. 2612)
24. Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, beliau melihat surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya:
“… Dan aku melihat NERAKA maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum WANITA.”
Para shahabat pun bertanya:
“Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?”
Beliau menjawab:
“Karena kekufuran mereka.”
Kemudian mereka bertanya lagi:
“Apakah mereka kufur kepada Allah?”
Beliau menjawab:
“Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.”
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)
25. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Ada dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya:
Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya, dan wanita yang kasiyat (berpakain tapi telanjang baik karena tipis, atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta yang berpunuk dua.
Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 tahun).” (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421).
26. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai Asma, sesungguhnya apabila wanita sudah mendapatkan haid (yakni, telah melewati usia kanak-kanak) maka yang layak untuk dilihat darinya hanyalah ini dan ini saja.”
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengisyaratkan pada wajah dan kedua telapak tangannya.
27. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS. An-Nur : 31)
28. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina.” (HR. Nasaii ibn Khuzaimah & Hibban).
29. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain kudung hingga menutupi dada mereka.” (QS. An-Nur : 31)
30. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Rasulullah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikir giginya.” (HR. At-Thabrani)
31. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik dari pada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya.” (HR. At-Thabrani & Baihaqi)
32. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukan sebagian dari pandangannya.” (QS. An-Nur : 31)
33. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan dihari akhir nanti.” (HR. Abu Daud)
34. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya.” (HR. Bukhari & Muslim)
35. Dari Hamzah bin Abi Usaid al-Anshari, dari bapaknya, bahwa ia telah mendengar Rasulullah Shollallahu’alaihi wa Sallam bersabda kepada para wanita (saat itu beliau sambil keluar dari masjid, dan terlihat laki-laki dan wanita berbaur di jalan):
“Minggirlah kalian, karena tidak layak bagi kalian untuk berjalan di tengah. Kalian harus berjalan di pinggir.” Sejak saat itu, ketika para wanita berjalan keluar, mereka berjalan ditepi tembok. Bahkan baju-baju mereka sampai tertambat di tembok, karena begitu dekatnya mereka dengan tembok ketika berjalan. (HR. Abu Daud; HASAN)
36. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir rodhiyallohu’anhu, bahwa Rasulullah Shollallahu’alaihi wa Sallam:
“Berhati-hatilah dari menemui wanita.”
Lalu berkata salah seorang dari Anshar:
“Wahai Rasulullah, bagaimana dengan saudara dari suami?”
Beliau bersabda:
“Saudara suami adalah kematian.”
37. Dari (‘Abdullah) bin ‘Umar rodhiyallohu’anhu berkata:
Rasulullah Shollallohu’alaihi wa Sallam bersabda:
“Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian dari masjid-masjid, akan tetapi rumah-rumah mereka adalah lebih baik untuk mereka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah; SHAHIH).
38. Dari ‘Abdillah bin Mas’ud rodhiyallohu’anhu, dari Nabi Shollallahu’alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
“Sesungguhnya wanita adalah aurat. Sehingga ketika ia keluar rumah, ia akan disambut oleh syaithan. Dan kondisi yang akan lebih mendekatkan dirinya dengan Rabbnya adalah ketika ia berada di rumahnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah; SHAHIH)
39. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Akan ada di akhir umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti layaknya kaum lelaki, mereka turun di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi) telanjang, di atas kepala mereka (terdapat sesuatu) seperti punuk onta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka! sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (2/233))
40. Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
“Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.” (HR Hakim, shohih)



tak kan berpaling dari-Mu


rossa: tak kan berpaling dari-MU


Kala malam bersihkan wajahnya dari bintang-bintang
Dan mulai turun setetes air langit dari tubuhnya
Tanpa sadar nikmatnya alam karena kuasa-Mu
Yang takkan habis sampai di akhir waktu perjalanan ini

Terima kasih ku pada-Mu Tuhanku
Tak mungkin dapat terlukis oleh kata-kata
Hanya diri-Mu yang tahu besar rasa cintaku pada-Mu
Oh Tuhan anugerah-Mu tak pernah berhenti
Selalu datang kepadaku Tuhan semesta alam
Dan satu janjiku takkan berpaling dari-Mu

Terima kasihku Ya Allah
Tuhanku anugerah-Mu
Anugerah-Mu

Tuhan sisihkan semua aral melintang di hadapanku
Dan buat terang seluruh jalan hidupku melangkah

Terima kasih ku pada-Mu Tuhanku
Tak mungkin dapat terlukis oleh kata-kata
Hanya diri-Mu yang tahu besar rasa cintaku pada-Mu
Anugerah-Mu tak pernah berhenti
Selalu datang kepadaku Tuhan semesta alam
Dan satu janjiku takkan berpaling dari-Mu